seperti BERLIN ia mengaku

semua batasan yang ada di dunia ini harus dimusnahkan

sekat-sekat yang memisahkan kita antara satu dengan yang lain baiknya diruntuhkan
seperti Berlin
memandang akhir sebuah pemisahan menjadi penyatuan


kita lahir tak kenal dunia
dunia itu kamar di sebuah hotel dengan nomor agama, ras, negara, politik, budaya bung!!!
masihkah mau engkau tinggal didalamnya


adakah saat dimana kita bisa tertawa bebas?
adakah saat dimana mulut kita tak lagi terbungkam?


ketika kebebasan menjadi mahal
dan bualan menjadi murah dan laku keras


masihkah aku bisa untuk menaruh semuanya padamu
menitipkan hatiku yang walau kecil namun meronta liar, haus


tanpa


kita harus tersadar bahwa kita masih hidup
disini
didunia yang katanya "tempat hukuman akan dosa leluhur kita"

0 komentar: