pernahku tersadar malam ini begitu sepi
begitu bingar kota
mendadak semuanya sepi tenang lembut dan damai
dipojok ia sendiri
tidak memaki hanya mengeluh menengadah
suara kecilnya tak lagi terdengar
sudah lelah ia menjual
tangan mungilnya pun sekarang sedikit bergetar
sesalku
tanyaku
hanya satu
adilkah dunia ini untuknya?
kata terakhirnya hari itu terucap
lirih
begitu halus
semua lewat begitu saja
seakan tak peduli
aku tak punya koin untukmu
yang aku punya hanya kartu kredit di dompetku
maaf dik!!!
0 komentar:
Posting Komentar